Jumat, 12 Juli 2019

ASAP ROKOK MERENGGUT NYAWA


           Rasanya hampir setiap orang tahu bahayanya merokok. Anda pasti familiar dengan slogan peringatan bahaya merokok yang berbunyi “merokok dapat menyebabkan kanker,serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan serta janin”. Namun tahukah Anda bahaya rokok tidak hanya menghantui para perokok saja, tapi juga orang-orang di sekitarnya yang tidak merokok karena ikut menghirup asap rokok. Ini dia bahaya asap rokok bagi perokok pasif. Banyak orang yang berpendapat bahwa menjadi perokok pasif aman-aman saja. Anggapan ini salah. Meskipun tidak merokok, berada di lingkungan yang penuh asap rokok masih dapat menimbulkan efek negatif pada tubuh Anda yang sama seperti perokok itu sendiri.

DATA PEROKOK DI INDONESIA

Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa sebanyak 97.000.000 orang penduduk Indonesia telah terpapar asap rokok. Bahkan diprediksi angkanya lebih dari itu. Data ini berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013. Sementara jumlah perokok di Indonesia semakin meningkat. Kecenderungan peningkatan prevalensi merokok terlihat lebih besar pada kelompok anak-anak dan remaja. Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prevalensi merokok penduduk usia 18 tahun dari 7,2% menjadi 9,1%.Hal ini merupakan ancaman serius yang sedang dihadapi Indonesia. Dimana prevalensi perokok laki-laki di Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia dan Kemenkes memprediksi lebih dari 97 juta penduduk Indonesia terpapar asap rokok (Syakur, Abdus, M. 2019). Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan lebih dari 40 persen perokok di dunia meninggal karena penyakit paru-paru, seperti kanker, penyakit pernapasan kronis, dan TBC. Peringatan itu datang menjelang Hari Tanpa Tembakau Sedunia pada Jumat ini, dengan tema, "Jangan biarkan tembakau merenggut napas kita." WHO mengatakan bahwa setiap tahun, penggunaan tembakau membunuh setidaknya delapan juta orang. Badan PBB itu melaporkan 3,3 juta pengguna akan meninggal karena penyakit yang terkait paru-paru. Jumlah ini termasuk orang yang terpapar asap rokok orang lain, di antaranya lebih dari 60.000 anak di bawah usia lima tahun yang meninggal akibat infeksi saluran bawah pernapasan karena merokok pasif.


RESIKO ASAP ROKOK

Asap rokok yang dihirup perokok pasif merupakan penyebab utama kanker paru-paru pada orang-orang yang bukan perokok. Risiko kanker paru meningkat hingga 20-30% pada orang-orang yang tidak merokok tapi selalu dikelilingi oleh asap rokok, dibanding non-perokok yang tidak terkena paparan asap. Bukti menunjukkan bahwa asap rokok dapat menjadi penyebab kanker nasal sinus dan kanker payudara pada wanita yang belum menopause, namun masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk mendukung hal ini. Selain kanker, perokok pasif juga sama berisikonya untuk terkena penyakit jantung seperti perokok aktif. Meski tidak pernah merokok sebelumnya, perokok pasif bisa mengalami peningkatan risiko penyakit jantung hingga sekitar 25-30% dibanding dengan non-perokok yang tidak pernah terkena paparan asap rokok. Asap kepulan rokok yang terhirup akan masuk ke dalam darah dan memengaruhi lapisan dinding pembuluh darah sehingga darah mengental dan lebih mudah membeku. Akibatnya, aliran darah jadi terhambat, dan menyebabkan berkurangnya oksigen, kerusakan jangka pendek atau permanen pada jantung dan jaringannya bisa lebih mudah terjadi. Dalam beberapa tahun, perokok pasif akan memiliki penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah yang akhirnya mengeras menjadi plak. Penyempitan pembuluh darah alias aterosklerosis dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

SMOKING DALAM PANDANGAN PSIKOLOGI
Menurut Marks, D., Murray, M., dkk (2005) Menjelaskan bahwa teori merokok yang paling sering digunakan berdasarkan pada teori belajar. Pada dasarnya, ia berpendapat bahwa orang menjadi perokok karena adanya dorongan positif yang mereka peroleh dari perokok aktif. Prokok aktif juga dapat dikonseptualisasikan sebagai respons pelarian / penghindaran idnividu terhadap keadaan tertentu. Pada  perokok aktif biasanya individu akan menyalakan rokok untuk melarikan diri atau pada saat menghindari dari situasi yang menurutnya tidak nyaman. Adapun dalam analisis mengidentifikasi enam faktor motivasi merokok: pengurangan pengaruh negatif, kebiasaan, kecanduan, kesenangan, stimulasi dan manipulasi sesnsorimotor. Survei selanjutnya menghasilkan bahwa faktor-faktor serupa. Pada wanita melaporkan bahwa mereka merokok untuk mengurangi dampak negatif dan sebagai kesenangan.
Menurut Murray et al. (1988) dalam studi menjelaskan bahwa Merokok adalah kegiatan sosial. bahkan ketika perokok merokok sendirian, atau masih merokok dalam masyarakat dimana rokok tersebut tersedia dan dipromosikan secara luas di masyarakat. Mengenai merokok di kalangan dewasa muda. Menambahkan dua alasan tambahan: yaitu kebosanan dan tidak ada hubungannya. Dalam survei mereka meminta orang dewasa muda untuk menunjukkan faktor mana yang merupakan alasan penting untuk merokok dalam situasi yang berbeda. dalam semua situasi relaksasi dan pengendalian pengaruh negatif dianggap sebagai alasan paling penting.

PENYEBAB ASAP ROKOK
Dikutip dari Kompas.com baru-baru ini beredar berita Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yaitu bapak Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia di Guangzhou karena mengidap kanker paru-paru, akibat menghirup asap rokok meski ia bukan seorang perokok. Sutopo berangkat ke China untuk menjalani perawatan kanker paru-paru, yang saat itu sudah mencapai stadium 4B dan menyebar ke tulang dan organ tubuh lainnya. Pada saat pertama kali tahu dirinya mengidap kanker di bulan Januari 2018 lalu ia merasa kaget, karena ia mengaku tidak merokok. Semasa hidupnya Sutopo mengaku dikelilingi dengan "orang di sekitar yang hampir semuanya merokok", meski ia tidak menyalahkan mereka. Perjalanan sutopo selama 1,5 tahun melawan kanker paru-paru bukanlah hal mudah. Pesan terakhir Sutopo untuk kita ucap Sutopo dalam sebuah video yang tersebar luas di internet, yaitu Untuk anak muda, terutama anak-anak, jangan merokok. Tidak ada orang akan menilai, dia akan kelihatan gagah kalau merokok. Seperti iklan-ikan itu, itu sangat menyesatkan. Stoplah merokok. Ingat, bukan Anda, tapi untuk keluarga Anda, istri Anda, suami Anda, anak-anak Anda, dan sebagainya”

SOLUSI
Perokok pasif adalah risiko kesehatan yang serius bagi mereka yang merokok dan yang tidak merokok. Perokok pasif, atau menghirup asap tembakau dari perokok lain yang tinggal atau tinggal di tempat kerja, juga merupakan faktor risiko yang ditetapkan untuk pengembangan kanker paru-paru.
Terdapat beberapa tempat yang patut diwaspadai oleh perokok pasif. Adapun pencegahan bisa diterapkan pada tempat-tempat tersebut, di antaranya:

ü  Anda bisa meminta dengan sopan kepada perokok agar tidak merokok ketika bersama Anda. Jika hal itu tidak berhasil, Anda bisa menjauh agar tidak menghirup asap rokoknya.
ü  Membuat rumah terbebas dari asap rokok merupakan salah satu cara terbaik yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan keluarga. Larang siapa pun yang ingin merokok di dalam rumah.
ü  Asap rokok bisa ditemui di sejumlah tempat umum seperti bus, warung dan kafe. Jika Anda memutuskan untuk pergi ke tempat umum, usahakan untuk memilih tempat atau area non-smoking yang terbebas dari asap rokok. Beberapa restoran dan mal telah menetapkan peraturan larangan merokok di tempat umum dengan membuat tempat khusus bagi para perokok.
ü  Selain itu, Anda juga dapat menggunakan masker atau penutup mulut saat ke luar rumah. Untuk meminimalisir menghirup asap rokok.



DAFTAR PUSTAKA
Maharani, B. (2019). Tidak Merokok, Tapi Ikut Menghirup Asap Rokok dari Sekitar? Ini  Bahayanya Jadi Perokok Pasif. https://hellosehat.com/hidup-sehat/berhenti-merokok/bahaya-asap-rokok-bagi-perokok-pasif/
Marks, D. F., Murray, M., Evans, B., Willig, C., Sykes, C. M., & Woodall, C. (2005). Health        psychology: Theory, research and practice. Sage. vol 161-163.
Putri, G. (2019). Sutopo dan #SuaraTanpaRokok Benar, Hal Mengerikan Ini Dialami Perokok      Pasifhttps://sains.kompas.com/read/2019/07/11/101235623/sutopo-dan-suaratanparokok-benar-hal-mengerikan-ini-dialami-perokok-pasif?page=all
Sartika, R, E. (2019). Kanker Paru yang Diidap Sutopo Beri Catatan Bagi Perokok Pasif   Indonesia. https://sains.kompas.com/read/2019/07/08/170000623/kanker-paru-yang-diidap-sutopo-beri-catatan-bagi-perokok-pasif-indonesia?page=all
VOA. (2019). WHO: 40% Lebih Perokok di Seluruh Dunia Meninggal karena Penyakit Paru-Paru. https://www.voaindonesia.com/a/who-lebih-dari-40-perokok-di-seluruh-dunia-meninggal-karena-penyakit-paru-paru-/4939301.html