Penjelasan tentang Psikologi Industri dan Organisasi (PIO). Mengapa pio penting untuk dipelajari oleh calon sarjana psikologi, walaupun memiliki minat yang berbeda-beda. dan bagaiman kedudukan PIO di antara cabang ilmu lain?
JAWAB:
JAWAB:
- Teori menurut Levy, P. E. (2010) menjelaskan bahwa "Industrial / organizational psychology is the application of psychological principles and theories to the workplace. Studies of psychologists, among others, the attitudes and behavior of employees and employers"
- PIO merupakan ilmu yang mempelajari perilaku manusia, dalam perannya sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen. baik secara perorang maupun secara kelompok dengan maksud agar temuannya dapat diterapkan dalam industri dan organisasi untuk kepentingan dan kemanfaatan manusianya dan organisasinya.
Penjelasan pendekatan BEHAVIORISME dan KOGNITIF dalam ranah Psikologi berikan contoh penerapan dalam bidang psikologi industri dan organisasi?
JAWAB:
- Behaviorisme: Merupakan perilaku mengacu pada apa yang dilakukan orang dalam organisasi, apa sikap mereka, dan bagaimana kinerja mereka. Schermerhorn & Hunt, dkk (2000) Contoh: pada sebuah restoran memajang salah satu foto karyawan yang memiliki kinerja bagus, guna untuk memperlihatkan karyawan lain untuk meningkatkan kinerja dalam bekerja.
- Kognitif: Merupakan istilah umum yang mencakup segenap model pemahaman, yaitu persepsi, imajinasi, penangkapan makna, penilaian, dan penalaran. Kuper (2015) Contoh: Perusahaan sebelum merekrut calon karyawan ia harus sleksi calon karyawan yang di inginkan dengan cara menilai dan melihat kinerja serta kemampuannya.
Berikut ini adalah sejumlah variable psikologi industri dan organisasi yang sering dijadikan topik penelitian dalam dunia akademik dan juga sering menjadi kajian dalam dunia praktis.
- Motivasi berprestasi (dalam setting kerja)
- Kepuasan kerja
- Kepuasan Kerja: "Job satisfaction, an attitude reflecting a person's positive and negative feelings toward a job, co-workers, and the work environment. Indeed, you should remember that helping other achieve job satisfaction is considered as a key result that effec-tive managers accomplish." Schemerhorn & Hunt, dkk (2000).
- Motivasi Berprestasi (dalam setting kerja): Seseorang dengan motif berprestasi biasanya mendefinisikan sasaran sejalan dengan standar keunggulan dari enam komponen yaitu, Etika kerja, Mengejar keunggulan, Aspirasi terhadap status, Penguasaan, Kompetisi, Keserakahan. Cassidv dan Lynn (1989)
JAWAB:
Setiap beban kerja yang dimiliki individu dapat mempengaruhi stress kerja, tidak hanya stress dalam pekerjaan yang dirasakan individu, tetapi bisa jadi stress dapat dilihat dari sisi ruang kerja yang terlalu sempit atau terlalu banyak alat kerja yang membuat tidak nyaman para karyawan dan dapat mempengaruhi pada kinerja (performance) individu di tempat kerja. Menurut Langton & Robbins (2007) menjelaskan beban kerja pada setiap individu dapat menimbulkan stress. Stress dapat didefinisikan sebagai suatu situasi adanya tuntutan psikologis atau fisiologis yang berlebihan pada seseorang dan dapat berpengaruh pada kinerja seseorang. Tidak semua masalah stress kerja dapat diselesaikan dengan mengadakan rekreasi kepada karyawan. Namun, stress kerja juga tidak hanya dengan rekreasi saja, stress yang di alami individu di tempat kerja bisa di ganti dengan cara mengubah ruang kerja yang tadinya tidak nyaman menjadi lebih nyaman, agar individu dapat memperbaiki kinerja dengan baik.
SUMBER:
Levy, P. E. (2010). Industrial Organizational Psychology: Understanding The Workplace.Third Edition.
Schermerhorn, J. R., Hunt, J. G., Osborn, R. N., & Uhl-bien, M. (2000). Organizational Behavior. New York: John willey & Sons.
Kuper, J. (2015). A lexicon of psychology, psychiatry and psychoanalysis. Routledge.